\\(^^)//


Hei hei !! Selamat Datang Di blog ini..^^ semoga mengedukasi dan menginspirasi yaa ..

Sabtu, 11 Januari 2014

Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

2.1 Jenis-Jenis Alat Penangkapan Ikan
2.1.1   Benang
            Benang adalah susunan dari serat-serat stepel atau filament baik berasal dari alam maupun sintetik, atau campuran dari keduanya yang disatukan. Dalam istilah perikanan benang/tali memiliki beberapa bahasa asing, yaitu:
a.    Netting twine (twine) yang berarti tali atau benang untuk pembuatan jaring.
b.    Rope, yaitu tali yang mempunyai ukuran besar.
c.    Thread, yaitu tali atau benang yang berukuran kecil.
            Pembuatan tali atau benang dari bahan baku diperlukan pintalan. Awalnya adalah sejumlah “fibres” dipintal menjadi “Yarn” bebarapa yarn dipintal lagi menjadi “strand” dan dipintal lagi menjadi “thread/twine/rope”. Dengan demikian dari bahan baku fibres menjadi thread/twine/rope diperlukan tiga pemintalan, yaitu:
a.    Pemintalan dari fibres menjadi yarn (lower twist).
b.    Pemintalan dari yarn menjadi strand (middle twist).
c.    Pemintalan dari strand menjadi thread/twine/rope (upper twist).
            Ada dua arah pintalan yang digunakan dalam proses pembuatan tali, yaitu pintalan arah kanan (right twist) dan araha kiri (left twist). Right twist adalah tali yang pada proses pemintalannya yang terakhir (upper twist) mempunyai pintalan pintalan dari arah kiri ke kanan, sedangkan left twist adalah tali yang pada proses pemintalan terakhir mempunyai pintalan dari arh kanan ke kiri. Pintalan kanan biasanya ditandai dengan huruf S dan pintalan kiri ditandai dengan huruf Z. Hal tersebut karena jika diperhatikan alur-alur pada tali tersebut seperti membentuk huruf-huruf S atau Z yang disambung-sambung.
            Jenis-jenis benang berdasarkan struktur dan susunannya adalah:
1.    Benang yang susunannya dari serat-serat pendek atau staple dengan twist, benang ini disebut benang staple/ single.
2.    Benang yang tersusun dari dua benang single atau lebih kemudian digintir atau diply yarn.
3.    Benang yang hanya tersusun dari satu filament.
4.    Benang yang terdiri dari 2 filament (filament adalah serat yang terdiri dari filament benang ini disebut benang multifilament).
5.    Benang yang terdiri dari 2 benang gintir atau lebih disebut benang tali atau cord.
6.    Benang yang terdiri dari beberapa filament yang mempunyai bentuk keriting atau loop, disebut benang teksture.
            Pada umumnya senar pancing ada 2 macam yaitu Monofilament dan Multifilament. Monofilament adalah senar yang terdiri dari serat tunggal yang terbuat dari bahan polimer. Multifilament adalah senar yang terbuat dari serat polietilen yang sangat tipis yang dirangkai menjadi satu senar yang sangat kuat melebihi kekuatan baja dengan fleksibilitas yang baik.
            Berikut jenis-jenis senar pancing,yaitu :
1.      Polyamide
            Polyamide (PA) diproduksi dalam dua bentuk yaitu Polyamide continous filement dan Polyamide monofilement. Polyamide yang umum digunakan untuk twine dan rope berukuran 0,66 hingga 2,22 tex. Artinya setiap 100 meter serat memiliki berat 0,66 gram dan 2,22 gram. Rope PA berdiameter 34 mm berisi sekitar 571.000 serat (34 x 20 x 8 x 35 x 3 = 571.200), (Klust, 1983). Polyamide monofilament, serat ini berdiameter antara 0,1 mm (11 tex) hingga 5 mm. Umumnya sejumlah serat PA monofilement dipintal menjadi yarn dan dapat juga langsung menjadi strand. Strand dipintal menjadi rope. PA Monofilement ini dapat digunakan sebagai webbing untuk gill net, trammel net dan untuk senar pancing (long-line, pole & line, trolling dan hand line).
2.      Polyester
            Polyester (PES) lebih banyak digunakan sebagai bahan pembuatan rope. Ukurannya tidak berbeda jauh dengan polyamide, bahkan ada yang lebih kecil dari 0,6 tex. Serat polyester umumnya terdiri dari continous fiber dan staple fiber.
3.      Polypropylene
            Polypropylene (PP), diproduksi dalam empat bentuk yaitu Polypropylene continuous, Polypropylene monofilement, Polopropylene staple fiber, dan Polypropylene fibrillated films tape. Polypropylene memiliki densitas lebih kecil dari densitas rata-rata air laut, sehingga bahan ini mengambang di air.
            Polypropylene continuous mirip sama dengan PA dan PES, memiliki ukuran berkisar antara 0,22 hingga 1,67 tex. Bahan ini harganya mahal karena membutuhkan mesin yang sangat komplex dan mahal. Polypropylene monofilement banyak digunakan sebagai bahan pembuatan rope. Serat PP berdiameter berkisar antara 0,2 hingga 0,4 mm. Polypropylene staple fiber, juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rope. Bahan ini dibentuk agar semirip mungkin dengan serat alami. Serat ini berukuran pendek dipotong dari Polypropylene monofilement sepanjang 0,9 m hingga 1,1 m, berdiameter sekitar 0,11mm dan berukuran sekitar 11 tex (100 denier). Polypropylene fibrillated films tape, serat dibentuk mirip pita dengan berbagai ukuran, lebar berkisar anatara 20 mm hingga 40 mm, ketebalan berkisar antara 0,66 hingga 0,1 mm, fieness berkisar antara 1.600 tex hinggsa 2.700 tex.
4.      Polyethylene
            Polyethylene (PE), umumnya dibuat dalam bentuk monofilamen, berdiameter antara 0,2 mm hingga 0,4 mm. Densitas 0,96 g/cm3, oleh karenanya bahan ini ringan dan mengapung di air. Namun memiliki tingkat kekenyalan tinggi dan permukaannya halus. Banyak digunakan sebagai bahan pembuat webbing trawl dasar dan rope.
5.      Polyvinyl Alcohol dan Polyvinyl Cholride,

            Polyvinyl Alcohol (PVA) dan Polyvinyl Cholride (PVC), PVA memiliki densitas 1,30 g/cm3 dan PVC 1,35 g/cm3. PVA banyak digunakan sebagai bahan pembuat webbing (purse seine) dan rope (long line) disebabkan bahan ini memliki densitas lebih besar dari rata-rata densitas air laut sehingga mudah tenggelam. Sifat ini digabungkan dengan bahan lain untuk membentuk kompon rope dengan menggabungkan sifat-sifat yang lebih menguntungkan. PVC lebih kaku sehingga banyak digunakan untuk membuat pipa air dan pelindung kabel listrik.
Gambar macam-macam benang:

Gambar 1 jenis-jenis benang




2.1.2 Pelampung
            Pelampung pancingan adalah salah satu perangkat memancing yang berguna untuk membuat umpan pancing tidak tenggelam jauh ke bawah dasar air. Pelampung jenis ini banyak beragam, kendati beragam pelampung secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu :
a.     Pelampung untuk permukaan air yang tenang
            Pelampung yang dirancang untuk digunakan saat mancing di perairan yang permukaannya tenang atau relatif diam. Bentuknya antara lain silinder pendek, silinder panjang atau silinder dengan bagian yang membengkak di dekat pangkal. Bentuk batang silinder pendek misalnya, paling pas digunakan untuk mancing pada kondisi tidak ada angin dan permukaan air licin seperti berminyak.
            Pelampung dengan bentuk batang silinder panjang lebih pas dipakai untuk mancing di perairan yang agak beriak sedangkan pelampung yang gemuk di pangkal cocok digunakan manakala riak di permukaan air menjadi masalah bagi pelampung berbentuk silinder rata.
            Apabila di ujung pelampung terdapat semacam jarum indikator, gunanya ialah agar dihasilkan sensitivitas yang lebih jelas teramati. Pelampung jenis pertama ini dipakai dengan meloloskan senar utama melalui cincin kawat di bagian pangkal dan posisinya ditetapkan dengan bantuan dua buah timah (pemberat mata kail) berbentuk bulat kecil yang dijepitkan ke senar utama.
b.   Pelampung untuk permukaan air yang berarus atau mengalir
            Pelampung jenis ini dibagian ujungnya justru lebih gemuk ketimbang di pangkal. Pemasangannya juga tidak dengan dijepit timah (pemberat mata kail), melainkan dijepit selang karet (biasanya pentil sepeda) dibagian pangkal dan ujung, sehingga senar utama penempel di sepanjang pelampung.
            Pelampung yang ujungnya agak langsing ideal dipakai untuk mancing dimana jarak antara ujung joran (tongkat pancing) dan pelampung relatif dekat, seperti bila mancing si sungai, dengan umpan laron, kecoa dan umpan lain sejenis yang bobotnya relatif ringan.
            Bentuk yang agak gemuk diujung namun tetap silindris di pangkal akan lebih terapung di permukaan air, sehingga lebih mudah diamati responnya pada saat umpan disambar ikan. Pemancing yang baru belajar mancing di sungai sebaiknya memilih pelampung jenis ini.
            Pelampung yang bentuknya agak gemuk di pangkal dan semakin gemuk lagi mendekati ujung hanya cocok untuk mancing di sungai yang dalam, namun airnya mengalir cukup deras. Umpan yang dipakai sebaiknya juga berukuran cukup besar, misal daging keong, kodok, bagian isi perut ayam atau buah pisang.
Adapun jenis-jenis pelampung lainnya, yaitu :
1.    Pelampung Gillnet
            Bentuk pelampung jaring insang (gillnet), jaring puntal (entangle net) dan trammel net ada yang memiliki bentuk pipih, dengan lubang di kedua ujungnya serta alur yang menghubungkan kedua lubang ditengahnya, dan ada yang berbentukl oval silinder dengan lubang ditengahnya, dan memiliki tingkat kekenyalan yang tinggi (hard) hingga menengah (medium). Pelampung berbentuk silinder untuk trammel net umumnya terbuat dari bahan plastik dengan bagian dalam kosong (berisi udara). Sedangkan yang berbentuk lonjong berbentuk padat terbuat dari bahan hard sponge (PVC). Pelampung berbentuk oval umumnya terbuat dari soft spong (PVC).
2.    Pelampung Purse Seine
            Tipe pelampung tipe TF teksturnya kenyal (soft sponge), lembut dan fleksibel. TF-17 SF-20A SF-20 Y-30 SF-01 DS0 DS1 G3.5 DS2 DS4. Purese seine dan gillnet banyak menggunakan pelampung yang dapat diisi udara, selain murah pelampung tidak banyak memerlukan tempat untuk menyimpannya. Sekaligus ringan tidak membahayakan manusia. Pelampung purse seine umumnya berbentuk silinder penuh dengan ujungnya berbentuk lengkung, agar tidak menyangkut pada webbing dan mengurangi efek friksi dapa power block dan pada saat tahapan setting, dan memiliki tingkat kekenyalan menengah hingga lembut.
3.    Pelampung Trammel Net
            Tipe pelampung TF teksturnya kenyal, lembut dan fleksibel.
4.    Pelampung long line
            Long line tidak banyak memerlukan ukuran pelampung yang beragam. Pelampung long line umumnya terbuat dari bahan plastik dengan tingkat kekenyalan tinggi, dan tahan terhadap berbagai tekanan air .pada kedalaman laut tertentu, berbentuk bulat, kosong pada bagian dalamnya. Pelampung ini didisain untuk mampu menahan tekanan air hingga di kedalaman 300 m di bawah permukaan laut.
            Keuntungan penggunaan rangkaian berpelampung:
·      Memudahkan pendeteksian sambaran ikan pada umpan dengan melihat pelampung yang muncul di permukaan.
·      Dapat ditempatkan secara akurat pada titik sasaran.
·      Dalam keadaan tertentu, rangkaian berpelampung dapat dipakai untuk menggantung umpan. Jadi penempatan umpan di kedalaman air dapat dengan mudah disesuaikan penempatan kedalamannya bila memakai rangkaian ini, hanya saja ukuran pelampungnya diperbesar agar dapat menahan umpan dan beban dari aksesori rangkaian yang dipakai agar tidak tenggelam ke dasar.
            Sedangkan kekurangan dari rangkaian berpelampung adalah:
·    Harus selalu diawasi sepanjang waktu bila tak ingin kehilangan kesempatan.
·    Sangat sulit diterapkan pada perairan yang terlalu dalam (2 meter lebih).
·     Sulit diterapkan pada perairan berarus kencang.
·    Kendala saat melontar dan mengawasi ketika angin bertiup kencang.
·    Jika menginginkan jarak lontaran yang jauh, rangkaian berpelampung kurang dapat diandalkan karena berat rangkaian umumnya sangat ringan. Apalagi pandangan manusia yang terbatas mempersulit untuk melihat pelampung yang ada di kejauhan.


2.1.3 Mata Pancing
            Mata pancing (hook) merupakan bagian yang sangat vital dalam proses penangkapan ikan, karena ikan akan terkait pada mata pancing tersebut. Umumnya mata pancing yang digunakan nelayan pancing ulur hanya bermata pancing tunggal (single hook) dan pada kenyataannya tingkat keberhasilannya masih kurang optimal karena sering kali umpan sudah tergigit atau termakan tetapi ikan tidak terkait pada mata pancing (Anggawangsa, 2008).
            Kail secara umum terbagi atas beberapa bagian:
·         Eye yaitu lubang mata pancing untuk mengikat senar.
·         Shank yaitu tangkai kail yang bentuknya lurus, disebut juga badan kail.
·         Point yaitu ujung pancing yang berbentuk runcing.
·         Barb atau bagian runcing terbalik dengan point berguna sebagai pengait.
·         Gap atau jarak antara ujung pancing ( point ) dengan Shank alias batang nya.







Gambar 3 jenis-jenis mata pancing
Untuk barb atau kait, merupakan bentuk kail yang memang diperuntukkan untuk memancing air tawar. Sedang untuk memancing air laut terutama untuk memancing ikan cakalang dan tuna dibutuhkan kail tanpa barb.
            Metode penomoran mata kail didasarkan pada lebar mata pancing dan diameter batang pancing. Semakin kecil ukuran pancing semakin besar penomorannya. Sistem penomoran mata pancing umumnya dimulai dari angka 32 (paling kecil) dan 20/0 (paling besar). Umumnya kail yang diperjualbelikan dan banyak dicari yaitu mata pancing dengan kisaran ukuran 7 sampai 10/0. Penggunaan /0 pada penomoran menunjukkan ukuran mata pancing tersebut lebih besar dari ukuran mata pancing tanpa /0, misalnya 3,2,1,1/0.
Beberapa ukuran mata kail (mata pancing) yang umum digunakan:
Ø  Untuk pemancingan air laut:
·         Ikan Sailfish, broadbill dan marlin menggunakan nomor 10/0 sampai 13/0
·         Ikan Tarpon, menggunakan nomor 7/0 sampai 10/0
·         Ikan Tuna menggunakan nomor 7/0 sampai 13 dengan tipe Martu atau Sproat
·         Ikan Weakfish, Pancing nomor 4/0 Sproat atau O’Shaughnessy
·         Ikan Flounder : Pancing nomor 1/0 Sproat atau O’Shaughnessy
·         BlueFish : Pancing no 4/0 paling disarankan 6x long
·         Ikan Stripbass : Pancing no 7/0 sampai 10/0
·         Ikan Channelbass : pancing nomor 7/0
·         Ikan Croaker, Kingfish, Seabass, Porgy, Ling, BlackFish, Pollock, pancing no 1/0 sampai 3/0 Sproat atau O’Shaughnessy
Ø  Untuk pemancingan air tawar:
            Strategi penggunaan pancing yang besar pada pemancingan air tawar adalah pemilihan yang salah, karena banyak pemancing yang berpengalaman mengatakan bahwa mata pancing kecil dapat memperoleh ikan besar, namun mata pancing yang besar akan kesulitan jika akan mendapatkan ikan kecil. Sebaiknya anda menyesuaikan besar mulut ikan dengan mata pancingnya, tebakan yang baik adalah besarnya mata kail paling besar adalah separo dari mulut ikan tangkapan anda.
·         Untuk ikan Panfish dapat menggunakan mata pancing nomer 4/0 atau 6/0 tetapi kalau umpannya kecil gunakan mata pancing no 10/0 atau 8/0.
·         Untuk ikan trout gunakan mata pancing nomor 4/0, 6/0 atau 8/0
·         Untuk ikan Bass gunakan nomor 1/0 atau 2/0
·         Ikan Nothern Pike dan Muskies, gunakan pancing nomor 3/0 sampai 1
            Untuk ikan di Indonesia, dengan jenis ikan yang juga beragam, silahkan sesuaikan dengan besaran tubuh dan bentuk mulut ikan dengan besar maksimal “gap” kail separo dari besar mulut ikan.Berikut beberapa jenis mata kail yg perlu diketahui:
1.    Mata kail dengan gagang panjang (long shanks)
       Mata kail ini sengaja dibuat bergagang panjang guna mengatasi gigi tajam ikan predator seperti barracuda, dog-tooth tuna dll. Sekalipun kail ini bergagang panjang tetapi tetap disarankan gunakanlah leader line atau senar pandu yang langsung bersentuhan dengan gigi ikan beberapa cm panjangnya baik dengan kawat nikelin atau benang PE. Kail ini dirancang khusus untuk menaklukkan ikan yang cengkeraman giginya bisa mencapai tali pancing jika menggunakan mata pancing gagang biasa/pendek.
2.    Sliced-Shanks
       Type kail ini mempunyai dua buah duri (atau lebih) dibatang pancingnya, duri ini gunanya untuk mencengkeram lebih kuat saat ikan terkena mata pancing ini dan ikan buruan tidak mudah terlepas. Kail ini baik digunakan untuk ikan yang tidak bergigi dan mempunyai danging di sekitar mulut yang cukup lembek seperti kerapu, gurisi, ekor kuning dll.
3.    Forget Hooks
       Kail ini mempunyai tangkai datar dan cocok digunakan untuk  mancing ikan hiu, kakap, tuna dan ikan-ikan lain yang mempunyai kecepatan renang yang tinggi. Batang dari forged hooks ini dibuat lebih tebal untuk antisipasi berontakan ikan besar.
4.    O’Shaugnessy Hooks
       Jenis mata kail ini sangat umum dipasaran dan dapat digunakan dimana saja kapan saja baik di sungai, empang, danau atau laut, tentunya ada perkecualiannya yaitu tidak tepat digunakan untuk ikan-ikan yang mempunyai gigi setajam silet.

5.    Suicides Hooks
       Kail ini ujung lancipnya agak melengkung kedalam seperti kuku burung elang. Tentu lengkungan ujung kail mempunyai maksud yaitu tancapan akan lebih terpegang dengan kuat dan tidak mudah terlepas walaupun frekuensi tancapan jika dibandingkan dengan mata kail biasa lebih sedikit tetapi jika kena ikan sangat mustahil ikan terlepas. Disamping itu mata kail ini cocok juga digunakan untuk memancing di air tawar dengan umpan cacing, anak katak, udang kali dll.
6.    Treble-Hooks
       Pancing trebel yaitu mata pancing yg terdiri dari gabungan beberapa mata kail yang di solder menjadi satu. Kail ini cocok digunakan atau dipasang pada umpan tiruan dalam trolling action dan tentunya dengan sasaran ikan tenggiri, tuna, barracuda dll.
2.1.4 Jaring
            Jaring ikan atau jala adalah alat yang digunakan untuk menangkap Ikan. Jaring ikan yang jerat biasanya dibentuk oleh benang jahitan yang relatif tipis mengikat. Jaring modern biasanya terbuat dari poliamida buatan seperti nilon, meskipun jaring poliamida organik seperti sutra atau wol atau benang sutra umum sampai baru-baru ini masih digunakan.
Berikut jenis-jenis jaring yang digunakan, yaitu :
1. Muro Ami
Pukat ikan karang (muro-ami) adalah suatu alat penangkapan yang dibuat dari jaring, yang terdiri dari sayap dan kantong yang dalam pengoperasiannya dilakukan penggiringan ikan-ikan yang akan ditangkap agar masuk ke bagian kantong yang telah dipasang terlebih dahulu. Alat ini cenderung tidak destruktif dan tidak merusak ekosistem, karena metode pengoperasiannya yang tidak sampai merusak karang. Penggunaan alat ini dilakukan oleh beberapa nelayan dengan berenang, mengejutkan ikan-ikan karang sambil membawa alat penggiring. Dinamakan pukat ikan karang karena tujuan utamanya adalah menangkap jenis-jenis ikan karang.
2. Pukat Udang
Pukat udang atau biasa juga disebut pukat harimau adalah jaring yang berbentuk kantong yang ditarik oleh satu atau dua kapal, bisa melalui samping atau belakang. Alat ini merupakan alat yang efektif namun tidak selektif sehingga dapat merusak semua yang dilewatinya. Oleh karena itu kecenderungan alat tangkap ini dapat menjurus ke alat tangkap yang destruktif. Aturan-aturan yang diberlakukan pada pengoperasian alat ini relatif sudah memadai, namun pada prakteknya sering kali dijumpai penyimpangan-penyimpangan yang pada akhirnya dapat merugikan semua pihak. Tujuan utama pukat udang adalah untuk menangkap udang dan juga ikan perairan dasar(demersal-fish)
3. Pukat Kantong
Pukat kantong adalah jenis jaring menangkap ikan berbentuuk kerucut yang terdiri dari kantong atau bag, badan(body), dua lembar sayap (wing) yang dipasang pada kedua sisi mulut jaring, dan tali penarik (warp). Alat ini tergolong tradisional, tidak merusak lingkungan, dan ukurannya mesh sizenya relatif kecil. Pukat kantong terdiri atas payang, dogol, dan pukat pantai.
4. Pukat Cincin (Purse Seine)
Pukat cincin adalah jaringan yang terbentuk empat persegi panjang, dilengkapi tali kerut yang bercincin yang diikatkan pada bagian bawah jaring sehingga membentuk kerut dan seperti mangkuk. Alat penangkap ini ditujukan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan (pelagic fish). Alat tangkap ini tergolong efektif terhadap target spesies dan kecenderungan tidak destruktif
5. Jaring Insang (Gill Net
Jaring insang adalah jaring berbentuk empat persegi panjang, mata jaring berukuran sama dilengkapi dengan pelampung pada bagian atas dan pemberat pada bagian bawah jaring. Dioperasikan dengan tujuan menghadang ruaya gerombolan ikan oleh nelayan secara pasif dengan ukuran mesh size. Alat penangkap ini terdiri dari tingting (piece) dengan ukuran mata jaring, panjang, dan lebar yang bervariasi. Dalam operasi biasanya terdiri dari beberapa tinting jaring yang digabung menjadi satu unit jaring yang panjang, dioperasikan dengan dihanyutkan, dipasang secara menetap pada suatu perairan dengan cara dilingkarkan atau menyapu dasar perairan. Contohnya : jaring insang hanyut (drift gillnet), jaring insang tetap(set gillnet), jaring insang lingkar (encircling gillnet), jaring insang klitik (shrimp gillnet), dan trammel net.
6. Jaring Angkat (Lift Net)
Jaring angkat adalah suatu alat pengkapan yang cara pengoperasiannya dilakukan dengan menurunkan dan mengangkatnya secara vertikal. Alat ini terbuat dari nilon yang menyerupai kelambu, ukuran mata jaringnya relatif kecil yaitu 0,5 cm. Bentuk alat ini menyerupai kotak, dalam pengoperasiannya dapat menggunakan lampu atau umpan sebagai daya tarik ikan. Jaring ini dioperasikan dari perahu, rakit, bangunan tetap atau dengan tangan manusia. Alat tangkap ini memiliki ukuran mesh size yang sangat kecil dan efektif untuk menangkap jenis ikan pelagis kecil. Kecenderungan jaring angkat bersifat destruktif dan tidak selektif. Contoh: jaring angkat adalah bagan perahu atau rakit (boat / raft lift net), bagan tancap (bamboo platform lift net), dan serok (scoop net).
2.2  Ukuran Alat Penangkapan Ikan
2.2.1 Nomor atau Ukuran Benang
Untuk menentukan ukuran-ukuran yarn atau twine ada tiga cara, yaitu:
a.    Sistem penomoran langsung
            Sistem penomoran langsung adalah perbandingan yang didasarkan atas berat benang setiap satuan    panjang tertentu. Pada sistem ini ditentukan satuan panjang tertentu dalam berbagai macam ukuran berat, sehingga makin berat (banyak) bahan yang digunakan dalam proses pembuatannya makin besar bentuk twin-nya. Nomor yarn ditentukan berdasarkan jumlah berat bahan baku yang digunakan dalam perbandingan ukuran standar sehingga semakin besar yarnnya semakin tinggi pula nomornya. Ada beberapa simbul yang dipakai dalam sistem ini yang masing-masing simbul mempunyai standar tertentu dalam satuan ukuran panjang dan beratnya, diantaranya:
1). Denier ( gram / 9000 meter )
            Denier biasanya disingkat dengan Den atau D atau Td. Denier adalah satuan ukuran yang jika dikonveksikan dalam ukuran gram, 1 denier = 0,05 gram. Nama satuan berat ini kemudian digunakan sebagai simbul dalam salah satu standar yang termasuk sistem penomoran langsung dengan mengambil satuan berat satu denier (1 Den = 0,05 gram). Untuk simbul denier 0,05 gram = 450 meter, dan untuk 1 gram = 9000 meter atau 9 km.
2). Tex ( Gram/ 1000 meter)
            Dalam keseragaman simbul-simbul penomoran secara langsung telah ditetapkan standar satuan metrik dengan simbul “TEX”. Simbul tex ini menggunakan satuan berat dalam gram (1 gram) sedangkan standar satuan ukuran panjangnya adalah kilometer (1000 m atau 1 km).

b.   Sistem penomoran tidak langsung
            Sistem ini umumnya dikenal dengan runnage system, dimana nomor yarn menyatakan panjang yarn untuk satuan berat tertentu. Dasar penentuan nomor dari satuan yarn adalah banyaknya (jumlah panjang) dari yarn tersebut dalam satuan ukuran berat tertentu, sehingga makin panjang yarn yang dibuat dalam satuan berat yang tetap (tertentu) makin tinggi nomor yarn tersebut. Ada beberapa simbul yang digunakan dalam sistem penomoran tidak langsung diantaranya: Ne (S), Nel, Nm, Nt. Simbul Ne (S) sistem penomorannya mengambil ketentuan satuan ukuran berat dalam pound (1 lb) dan satuan ukuran panjangnya ditentukan dalam yard’s (840 yard’s) untuk setiap gelindung/hank. Ne 1 ( hank/ pound). Contoh penerapan, sebuah benang dengan ukuran 40/2 ( bacanya: 40 Hank per 2 lbs). (lbs = Libras = Pound) artinya diameter atau luas penampang benang setara dengan benang yang panjangnya 40 Hank dan beratnya 2 Pound.
Catatan:
1 Hank = 840 Yard’s
1 Hank = 7680 Meter
1 Yard = 0,914 meter = 91,4 cm
1 lbs = 1 pound =  0,4536 kg = 453,6 gram

2.2.2 Ukuran Pelampung
·         Pelampung bola
            Pelampung bola biasanya terpasang padaujung basket dari alat tangkap.pelampung bola ini terbuat dari bahan sintetic dengan dimeter 35 cm dan ada yang lebih besar.untuk long line dengan jumlah basket 70 maka jumlah pelampung bola yang digunakan adalah 68 buah, pada ujungnya terdapat pipa setinggi 25 cm dan stiker scotlight yang sengat berguna bila alat penangakap tersebut terputus maka mudah menemukannya.untuk melindungi pelampung-pelampung tersebut dari benturan yang dapat menyebabkan pecahnya pelampung tersebut, maka pelampung tersebut dibalut dengan anyaman tali polyehylene dengan diameter 5mm.
·         Pelampung bendera
            Pelampung bendera merupakan pelampung yang pertamakali diturunkan pada waktu setting dilakukan. Biasanya diberi tiang (dari bambu atau bahan lain) yang panjangnya bervariasi sekitar 7 m dan diberi pelampung.supaya tiang ini berdiri tegak maka diberi pemberat.
·         Pelampung lampu
            Pelampung ini biasanya menggunakan balon 5 watt yang sumberlistriknya berasal dari baterai yang terletak pada bagianu ujung atas pipa atau bagian bawah ruang yang kedap air.pelampung ini dipasang pada setiap 15 basket yang diperkirakan hauling pada malam hari.fungsinya adalah untuk penerangan pada malam hari dan memudahkan pencarian basket bila putus.
·         Pelampung radio bouy
            Sebuah radio bouy dilengkapi dengan transmiter yang mempunyai frekuensi tertentu.daerah tranmisinya bisa mencapai 30 mil.jika dalam pengoperasian long line menggunakan radio bouy,maka kapal harus dilengkapi dengan radio direction finder(RDF).peralatan ini berfungsi untuk menunjukan arah lokasi radio bouy dengna tepat pada waktu basket putus.
2.2.3 Ukuran Mata Pancing
Metode penomoran kail

            Metode penomoran mata kail didasarkan pada lebar mata pancing dan diameter batang pancing. Semakin kecil ukuran pancing semakin besar penomorannya. Ukuran 0 atau 1 adalah ukuran terbesar kail.
Nomor kail
Celah ( mm )
Diameter ( mm )
12
9,5
1,0
11
10,0
1,0
10
11,0
1,0
9
12,5
1,5
8
14,0
1,5
7
15,0
2,0
6
16,0
2,0
5
18,0
2,5
4
20,0
3,0
3
23,0
3,0
2
26,5
3,5
1
31,0
4,0
0
35,0
4,5

Sumber : fisherman’s workbook
2.2.4 Ukuran Jaring
            Webbing atau jaring merupakan lembaran yang tersusun dari beberapa mata jaring yang merupakan bahan dasar untuk membuat berbagai alat Penangkapan ikan. Ukuran webbing terdiri dari panjang dalam. Panjang webbing dinyatakan dalam meter pada keadaan mesh tertutup (stretched mesh). Jika sistem penomoran yang digunakan adalah Rtex, panjang dinyatakan dalam meter dan jika sistem penomoran menggunakan Denier system panjang dinyatakan dalam yard. Jika menggunakan system penomoran Rtex panjangnya adalah 100 meter, bila menggunakan sistem Denier panjangnya adalah 100 yards.
            Kedalaman webbing dinyatakan dalam jumlah mata pada keadaan mesh tertutup (stretched mesh) untuk semua system penomoran yang berlaku. Namun demikian ukuran webbing selalu dinyatakan dengan panjang webbing (meter) dan dalam webbing (jumlah mata jaring) maka ukuran webbing dalam setiap lembar webbing utuh disesuaikan dengan sistem penomoran yang digunakan.
            Jenis webbing ditentukan oleh bagaimana mata jaring dibentuk atau disimpul, secara umum jenisnya terbagi dua, yaitu webbing yang disimpul dan yang tidak disimpul. Simpul adalah suatu ikatan pembentuk mata jaring atau suatu cara penyambungan benang atau tali. Simpul pada pembuatan webbing umumnya terdiri dari empat macam, yaitu, (1) Flat knot (reef knot, square knot), (2) Trawler knot (English knot, sheet bend, round knot), (3) Double trawl knot, (4) Special flat knot.


DAFTAR PUSTAKA
 Sadhori,Naryo S.1983. bahan alat Penangkatan Ikan. Jakarta: CV Yasaguna.
 Wudianto, Mahiswara, dan Linting. Pengaruh Ukuran Mata Pancing Rawai Dasar Terhadap Hasil                            Tangkapan. Peneliti pada         Balai Perikanan Laut, Jakarta.
Subani,W. 1972. Alat dan Cara Penangkapan Ikan di Indonesia, Jilid I, LPPL, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar